Anakku Santri Dalwa
Hari ini ,
ku lihat bayang dirimu dalam kegelapan malam
melangkah menjauh dari Gurumu
mendekat pada angin malam dalam kegelisahan
Wajahmu pucat pasi tak seperti biasa
tubuhmu dingin bagai air yg membeku
mulutmu diam seribu bahasa
Apakah yg tlah terjadi Anakku ???
Selamat berpisah kata itukah yang kau dengar malam ini
Selamat Tinggal kata itukah membisiki telingamu
Selamat berpisah kenangan Bercanda bersama guru nan cantik jelita
Kau yang kini terbatas oleh waktu
Hanya bisa tertunduk, menahan sesak beban didalam dadamu…
Seakan tak ada lagi udara yang dapat Kau hirup….dan hembuskan…
Kakikmu seperti terbelenggu, tubuhmu seakan kaku Aku tau ,
bibirmu Seakan kelu Aku mengerti…
karna jiwamu kini tak sanggup lagi menahan Air mata…
Kau yang kini terbatas oleh waktu hanya bisa menunggu, kapan hari-harimu bisa bersandar, dalam pelukan guru-guru mu…
Andai suatu saat nanti, waktu akan berpihak kepadamu… tebuslah waktu-waktu yang hilang bersamamu,
Gurumu …genggaman tangannya perlahan mulai melemah,
tatapan matanya padamu kini tak setajam dulu…
Senyumannya tak semanis waktu itu,
kini…….wajahmu merunduk…saat kau bertemu,..
Adakah gurumu disana sepertimu…….??
memasuki dunia tanpa musim
dimana kau dapat tertawa meski tak sepenuhnya
dimana kau dapat menangis meski tak habiskan air mata
memandang burung dan ombak dari rahim samudra
yang membisikkan musim ke ujung kehidupan
Gurumu…………
kau tak mengenal nya
siapa dia pun kau tak tahu
tapi cintanya akan tetap tinggal
dan bekas jarinya saat kau bersalaman denganya tak akan pernah terhapus
Anakku adakah engkau disini seperti gurumu…..??
yang tidak mengukur kerinduan dengan sebuah tongkat yang berkilau
yang tak mampu mengucapkan kedalaman kerinduan
yang merasakan bahwa kekuatan untuk mencintai adalah tanpa batas
kau yang terkurung……..mengambil sayap
tapi tak mampu mengarungi angkasa bebas
betapa sedihnya………
bila kau harus melepaskan sayap itu
dengan tanganmu sendiri………
Anakku, engkau cintaku Engkau sayangku …………..
aku mendengar panggilanmu dari balik lautan
dan merasakan sayap – sayapmu membelaiku
aku ingin berlari kepadamu……..
menjamah jeritan batinmu kerna akan berpisah dengan gurumu
namun apa daya kakiku terikat badanku terkurung dibalik nama darullughah wadda’wah
Anakku
aku hanya bisa berdiri di sini
Menatpmu dan mendengarkan panggilan jiwamu saat kau menangisi
cintamu yaitu guru –gurumu yang Sangat kamu sayangi itu……………
Nak maaf kan aku
jika aku tidak bisa mengantar mu pada kebahagianmu itu untuk selalu bersama dengan guru-gurumu.itu
Nak maaf kan aku maaf kan !
By. Zenzy Afriliza Zazkia
Sang pujagga muda dari daratan pulau Madura.
Langganan:
Postingan (Atom)